The Winner’s Brain: 8 Strategies Great Minds Use to Achieve Success
![]() |
Kali ini buku yang saya baca
adalah “The Winner’s Brain: Kiat Jitu Mengembangkan Otak Pemenang untuk
Mencapai Sukses”. Buku yang ditulis oleh Jeff Brown, Mark Fenske, dan Liz
Neporent ini bila dihubungkan dengan tema human capital management adalah
mencapai kinerja unggul (high performance achievement), dengan cara
mengoptimalkan kerja otak.
Diterbitkan oleh Kelompok Pustaka Alvabet, buku berjudul
asli “The Winner’s Brain 8 Strategies: Great Minds Use to Achieve Success” intinya mengajak kita untuk mampu memahami dan menguasai cara kerja otak
untuk mencapai cita-cita dan impian kita.
Buku The Winner’s Brain ini
terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengulas tentang otak, sejarah singkat
ilmu saraf modern, dan bagaimana ilmu tersebut mengubah cara pandang manusia
terhadap otak dan psikologi saat ini. Juga di bagian ini dijelaskan mekanisme
saraf yang perlu dikembangkan untuk menuju sukses.
Bagian kedua The Winner’s Brain menguraikan
delapan faktor kemenangan, yang dapat membantu pembaca untuk mengenali dan
menyempurnakan profil individunya dengan meningkatkan delapan sifat berbeda
yang mengatur cara otak menangani berbagai jenis pekerjaan, - mulai dari
peningkatan kesadaran diri (Faktor 1), penggunaan jenis fokus yang tepat di
waktu yang tepat (Faktor 3), sampai dengan pengembangan memori yang lebih
efektif (Faktor 4).
Buku The Winner’s Brain ini disusun dengan mendasarkan
pada penelitian ilmiah dan dirancang untuk mendorong munculnya kemampuan otak
pemenang. Dan berita gembiranya, setiap
kita memiliki apa yang dibutuhkan untuk berhasil, hanya karena setiap orang
mempunyai otak.
Otak
Pemenang: Apa itu?
Di bagian pengantar The Winner’s Brain, setidaknya
saya menemukan tujuh poin penting tentang otak pemenang. Otak
pemenang itu:
- Tidak pernah putus asa.
- Memanfaaatkan setiap kegagalan dan kekecewaan untuk mematangkan bakat dan meningkatkan semangat.
- Memiliki landasan berupa kegigihan dan motivasi sebagai kemampuan penting untuk dikuasai.
- Mahir menghalau gangguan dan memilih cara terbaik untuk fokus pada suatu tugas untuk mendapatkan hasil terbaik (reinvestasi fokus).
- Memiliki pasokan usaha yang tidak pernah habis.
- Melakukan penyesuaian dengan cara luar biasa dengan memanfaatkan proses neuroplastisitas.
- Memiliki hasrat dan kemampuan untuk mengambil alih proses mengendalikan otak dengan sadar, sengaja, dan berhasil untuk meraih cita-cita dan impian.
Prinsip
dasar Otak Pemenang
Nah, di bagian akhir pengantar The Winner’s Brain,
saya temukan empat prinsip dasar Otak Pemenang berikut:
- Otak mengalami perubahan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemilik otaknya
- Anda memiliki kendali tertentu terhadap proses perubahan tersebut (sebagaimana disebut dalam poin 1).
- Bakat tidak selalu lebih unggul daripada latihan: keduanya bekerja sama.
- Otak mempunyai kemampuan untuk berubah sampai Anda meninggal.
Jadi, sejak lahir, hingga anda
sudah 10 tahun melewati usia pensiun, selama anda masih hidup, maka kesempatan
untuk meningkatkan kemampuan otak adalah masih terbuka. Seperti dinyatakan Rodin:
“Pikiran yang subur perlahan terurai sendiri di dalam otaknya. Dia bukan lagi
seorang pemimpi, dia adalah seorang pemimpin”.
Bagian-bagian
Otak
Di bab pertama The Winner’s Brain disampaikan
sejumlah bagian-bagian otak, diantaranya
- Korteks Serebral, yang memiliki kemampuan untuk mengalami dunia. Terdiri dari Lobus dan Corpus Callosum, penghubung otak kanan dan otak kiri (fungsi integrasi).
- Korteks Prefrontal, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan, forecasting dan juga planning.
- Amigdala: Organ yang paling berhubungan dengan kemampuan mengenali ancaman dan memperkirakan kemungkinan terjadinya bahaya.
- Hipokampus: bagian otak yang mengatur memori dan navigasi ruang. Biasanya dimiliki pengendara taksi untuk menguasai peta di suatu lokasi.
- Insula
- Korteks Cingulate Anterior
- Basal Ganglia, dan bagian-bagian otak lainnya.
Intinya seluruh bagian otak
bekerjasama dengan beragam cara untuk menciptakan pemikiran, emosi, dan
tindakan yang menghasilkan kemenangan.
Sejarah
Ilmu Saraf
Bab Dua buku The Winner’s Brain menjelaskan
mengenai sejarah ilmu saraf yang mengagumkan sebagai bagian dari upaya untuk
menemukan rumus kemenangan.
Di awal bab dituliskan: Ilmu
saraf modern dibangun atas landasan penemuan perorangan yang kuat, yang masing
masing telah memainkan peran membongkar misteri otak serta bagaimana otak
menopang pemikiran dan perilaku kita. Landasan (penelitian) ini merupakan hal
penting untuk memahami cara kerja otak dan faktor-faktor yang mampu
mengembangkan otak pemenang.
Karena yang dibicarakan sejarah,
maka saya mencatat tahun-tahun perkembangan ilmu saraf yang dipaparkan di bab
ini.
- 1861, ada ilmuwan Paul Broca.
- 1873, ada psikiater Carl Wernicke.
- 1893, ada kegiatan Pameran Columbia.
- 1929, ada psikiater Jerman, Hans Berger dengan temuan Elektroensephalography-nya (EEG).
- 1933, ada kegiatan Pekan Raya Dunia Chicago.
- 1948, kasus Phineas P Gage sebagai pencetus penelitian lebih lanjut ilmu saraf.
- Kurang dari seabad dari kasus Phineas, muncul kasus Henry Molaison yang diteliti mendalam oleh William Scoville dan Brenda Milner.
Ya, tahun-tahun tersebut di
atas merupakan bagian penting perjalanan perkembangan ilmu otak (detail
masing-masing tahun itu bisa dibaca) Dan tahu-lah saya dari bab ini, bahwa di
dunia ini ada bank otak. Yang terbesar ada di Harvard Brain Tissue Resource
Center berkedudukan di Rumah Sakit McLean, Belmont, Massachusetts.
Perangkat
Kekuatan Otak
Bab Tiga dari bagian pertama
ini membahas mengenai lima unsur penting kesuksesan. Di bab ini-lah kita bisa
mengukur di posisi mana otak pemenang kita saat ini dengan menjawab 15
pertanyaan yang terdapat dalam kuis profil pemenang. Anda dapat mengunduhnya disini.
Untuk mengerjakan kuis ini, pilihlah seberapa kuat Anda percaya pada pernyataan tersebut. Nilai yang Anda peroleh merupakan hasil penjumlahan dari jawaban pernyataan Anda. Untuk melihat posisi Anda dalam konteks Otak Pemenang, perhatikan pada bagian Nilai di bawah kuis ini.
Selanjutnya Jeff Brown dan
kawan-kawan menceritakan proses observasinya untuk menentukan apa yang
sesungguhnya menjadikan otak pemenang menonjol. Hasilnya berupa profil yang
terdiri dari delapan faktor kemenangan yang memberikan sumbangsih pada lima
wilayah berbeda pada otak yang disebut dengan perangkat kekuatan otak.
Perangkat
#1: Radar Peluang
Jeff menjelaskan makna radar
peluang di halaman 45 buku The Winner’s Brain, yaitu kemampuan untuk mengetahui
adanya prospek yang menguntungkan. Pemenang tidak pernah berhenti melacak
sinyal pada layar radar kehidupan, dan ketika sinyal itu tampak menarik, mereka
akan menyelidikinya.
Orang dengan radar peluang yang
luar biasa sadar bahwa kesempatan bisa muncul dalam bentuk hadiah, gagasan
bahkan masalah yang orang lain akan menghindarinya. Ini merupakan keahlian yang
berguna bagi semua orang.
Radar peluang ini mengandalkan
sistem promosi otak, yaitu aspek dari otak yang siap mencari dan mengetahui
adanya kesempatan yang baik. Hal ini juga diperkuat oleh ketebukaan untuk
memandang sesuatu dengan cara yang baru.
Dengan mengasah radar peluang ini,
kita dapat menghindari kesalahan dengan bertindak perlahan dan tidak
tergesa-gesa dalam menilai hal-hal yang menguntungkan maupun merugikan dari
setiap peluang yang muncul.
Perangkat
#2: Ukuran Risiko Optimal
Ukuran risiko optimal merupakan
kemampuan untuk mengukur risiko yang dapat diterima oleh kita dengan tetap
mempertimbangkan kemungkinan menang yang lebih besar. Agar ukuran risiko kita
efektif, maka penting untuk dapat mengenali risiko yang dapat ditoleransi serta
kesediaan kita untuk menerimanya bila terjadi kegagalan.
Bagaimana cara kerja otak dalam
menilai risiko? Sabrina Tom dan kawan kawan di University of California pada
tahun 2007 meneliti cara kerja otak dalam menilai risiko. Hasilnya adalah
ketika peluang menang taruhan adalah 50/50, bagian otak yang berkaitan dengan
hadiah menyala ketika potensi keuntungan meningkat. Namun demikian bagian otak
yang sama meredup saat potensi kerugian bertambah.
Perangkat
#3: Laser Sasaran
Perangkat kekuatan otak ini
yang membantu Anda membidik sasaran yang Anda inginkan dalam hidup tanpa
membiarkan ada hal-hal yang mengganggu atau menekan Anda. Laser Sasaran memberi
Anda kesabaran dalam menantikan kepuasan yang tertunda, sering selama
bertahun-tahun, tanpa keluar-jalur di dalam perjalanan Anda.
Orang yang mempunyai Laser
Sasaran yang sangat terfokus biasanya lebih berhasil dibandingkan rekannya yang
kurang mendorong dirinya untuk secara sengaja melangkah meraih sasaran yang
berarti dalam hidupnya.
Perangkat
#4: Akselerator Usaha
Yaitu perangkat kemampuan otak
yang memberikan dorongan yang diperlukan agar mampu mengatasi segala rintangan
dan gangguan saat Anda melangkah mantap menuju kesuksesan.
Penelitian yang dilakukan Debra
Gusnards menyatakan bahwa subyek penelitian yang meraih nilai tinggi dalam
neraca ketekunan mampu berprestasi dengan baik meskipun tugasnya membosankan
dan tidak memotivasi memperlihatkan banyak aktivitas di bagian otak yang
berkaitan dengan dorongan motivasi.
Riset juga menunjukkan bahwa
dopamine, sebagai neurotransmitter, berperan kunci dalam menyediakan “dorongan
untuk mengerjakan sesuatu” melalui jalur saraf utama yang menghubungkan susunan
saraf di bagian tengah otak dan striatum ventral.
Penelitian Kari Eddington dan
rekan-rekannya di Duke University menemukan bahwa bagian-bagian otak tersebut
sangat aktif bila seseorang merasa termotivasi untuk bertindak terhadap sebuah
tujuan tertentu.
Perangkat
#5: Ukuran Bakat
Penelitian neuroimaging
menunjukkan pentingnya korteks prefrontal yang sangat berkembang dalam membantu
orang-orang berprestasi dari berbagai bidang untuk mengukur kompetensinya
sendiri.
Salah satu diantaranya aspek
tengah bagian otak ini menyumbangkan hal besar pada ukuran bakat mereka, yakni
perangkat kekuatan otak yang memberi Anda kepekaan atas apa yang merupakan
kelebihan Anda dan apa yang bukan.
Jelas, mempunyai ukuran bakat
yang disesuaikan dengan baik mungkin sama pentingnya dengan memiliki bakat itu
sendiri. Begini maksudnya, mungkin Anda berpotensi menjadi orang tua yang luar
biasa, guru yang hebat, namun bila Anda tidak mengenali kemampuan ini dalam
diri Anda, maka Anda tidak akan memiliki waktu untuk mengembangkannya. Ukuran
bakat yang disesuaikan dengan baik berarti juga menyadari kelemahan yang
dimilki.
Dengan mengerti kekuatan dan
kelemahan Anda, maka Anda bisa terhindar dari sikap menganggap diri mampu
mengerjakan sesuatu, namun sebenarnya tidak. Penelitian Justin Kruger dan David
Dunning dari Cornell University menyatakan bahwa bila Anda sama sekali tidak
menyadari bahwa ada celah dalam kemampuan Anda, mungkin tidak akan pernah
terpikir oleh Anda untuk berusaha meningkatkan kemampuan tersebut.
Delapan
Faktor Kemenangan
Kelima perangkat kekuatan otak
ini saling berkaitan satu dengan lainnya. Untuk memperkuatnya, Anda dapat
menggunakan strategi delapan faktor kemenangan yang dibahas secara detil di
bagian kedua buku The Winner’s Brain. Delapan faktor kemenangan itu adalah:
- Kesadaran Diri
- Motivasi
- Fokus
- Keseimbangan Emosi
- Memori
- Kegigihan
- Penyesuaian
- Pemeliharaan Otak
Penelitian-penelitian terkait Otak Pemenang
- Daniel Weissman, University of Michigan meneliti tentang reinvestasi fokus.
- Debra Gusnard, Fakultas kedokteran Washington University yang mengukur mengenai aktivitas otak manusia saat memperhatikan gambar-gambar yang membosankan.
- Eleanor Maguire , University College London, yang meneliti mengenai bagian otak hipokampus sopir-sopir London Black Cab.
- Penelitian yang dilakukan pada 2007 di University of Texas, Arlington terhadap 223 salesman yang dilakuakn oleh Fernando Jaramillo menemukan bahwa go-getter – orang yang menunjukkan inisiatif terbesar – ternyata lebih mudah menerjemahkan tujuan mereka ke dalam tindakan bila dibandingkan dengan kelompok yang mengalami kesulitan untuk mengambil inisiatif.
Semoga bermanfaat. Salam, @MasNovanJogja
Komentar
Posting Komentar