Tiga Pilihan Peran dan Kebahagiaan
James Altucher dalam Choose Yourself menyebutkan ada tiga pilihan yang bisa diperankan.
Pertama,
berperan sebagai entrepreneur.
Kedua,
berperan sebagai entre-ployee.
Ketiga,
berperan sebagai employee.
Pilihan
pertama, berperan sebagai entrepreneur.
Setiap
orang adalah entrepreneur. Ketrampilan yang dibutuhkan oleh seorang
entrepreneur adalah kemampuan untuk gagal (dan bangkit lagi), kemampuan untuk
memiliki ide-ide dan menjual ide-ide tersebut, keberanian untuk mengeksekusi
ide-ide tersebut, dan tetap persisten. Sehingga ketika gagalpun, anda tetap
belajar dan maju pada langkah-langkah berikutnya.
Pilihan
kedua, berperan sebagai entre-ployee.
Ini
mungkin peran yang dimainkan oleh semacam konsultan/pekerja profesional seperti
dokter. Ambil kendali kepada siapa anda melaporkan (pekerjaan anda), apa yang
anda kerjakan, dan apa yang anda ciptakan. Jangan hanya mengerjakan apa yang
ada di uraian pekerjaan. Mengerjakan hanya apa yang ada di uraian pekerjaan itu
cara lama. Kerjakan melampaui itu.
Pilihan
ketiga, berperan sebagai employee.
Anda
tetap punya atasan (dimanapun level karir anda), anda memiliki kemungkinan
untuk digantikan oleh orang lain, anda akan dibayar umumnya di persentil 50
pasar (percayalah, saya beberapa kali mengerjakan salary survey :D. Oya, kecuali anda memiliki keahlian khusus di atas pasar, dan organisasi anda
adalah market leader, peluang untuk mendapatkan gaji di atas P50 adalah
mungkin), dirotasikan di posisi yang mungkin anda perlu belajar dan
menyesuaikan, dan tiba-tiba terjadi restrukturisasi organisasi yang membuat
posisi yang anda duduki sekarang hilang.
Peran dan Kebahagiaan
Bagi
saya, ketiga pilihan yang dikemukakan James Altucher itu bisa saja dicoba untuk
diketahui apa lebihnya dan apa kurangnya. Dan lebih penting lagi, jika konsep
kebahagiaan itu diyakini berasal dari dalam, maka menurut saya pilihan peran apapun tetap bisa
menghadirkan kebahagiaan.
Itu tergantung dari vantage point dari pelakunya.
Oleh
karenanya, disetiap pilihan peran tersebut, Altucher mungkin lupa bahwa variasi
pilihan peran itu begitu banyak dilapangan.
Seorang entrepreneur pun bisa saja memposisikan
dirinya sebagai seorang employee yang sedang melakukan kegiatan entre-ployee.
Di fase awal sebuah pendirian bisnis, pemilik bisa menjadi karyawan dari
bisnisnya hingga bisnisnya itu berkembang.
Bahkan,
bila menggunakan pendekatan Tim Ferris dalam 4 Hour Workweek, menjadi pemilik
dengan menggunakan karyawan dari pihak ketiga (lazim dikenal dengan tenaga outsource) adalah sangat memungkinkan di era sekarang.
Tenaga outsource inilah yang bisa
jadi karyawan dari suatu organisasi lainnya. Gojek misalnya. Mereka memilih memiliki banyak pengemudi yang bukan karyawannya (disebut dengan mitra).
Dengan
demikian, apapun pilihan yang akan anda perankan, mainkan dengan gembira dan
penuh kesadaran. Kecuali anda sedang malas untuk menjadi gembira dan sadar ya.. :)
Salam,
@MasNovanJogja
Gambar dari gratisography
Komentar
Posting Komentar